- Sabtu, 08/11/2014 14:23 WIB
Rico Ceper Nikahi Gadis 16 Tahun Lebih Muda Darinya
- Sabtu, 08/11/2014 12:48 WIB
Hasil Autopsi Kematian Robin Williams Diumumkan
- Sabtu, 08/11/2014 11:22 WIB
Rico Ceper Lepas Status Duda
- Jumat, 07/11/2014 21:11 WIB
Sheila On 7 Resmi Rilis Lagu Baru 'Lapang Dada'
- Jumat, 07/11/2014 20:37 WIB
Sempat Diperiksa KPK Perihal Kasus Wawan, Irwansyah Kini Berhati-hati Berbisnis
- Jumat, 07/11/2014 18:47 WIB
Misteri Surat Tanggal 2 Juni di Kasus Pernikahan Jessica dan Ludwig
Adhie Ichsan - detikhot
Jakarta - Marin County Sheriff's Office Coroner Division telah mengumumkan hasil autopsi mendiang aktor Robin Williams pada Jumat (7/11). Penyebab kematian Robin adalah kondisi perinatal asfiksia akibat gantung diri.
Asfiksia merupakan kondisi kekurangan oksigen pada pernafasan yang bersifat mengancam jiwa. Asfiksia timbul karena adanya depresi dari susunan saraf pusat (CNS) yang menyebabkan gagalnya paru-paru untuk bernafas.
TMZ juga melaporkan bahwa Robin menderita beberapa penyakit, seperti parkinson dan anxiety, beberapa hari sebelum dirinya memutuskan untuk mengakhiri hidup.
Dalam dokumen disebutkan, Robin yang bunuh diri pada 11 Agustus lalu itu telah menempatkan beberapa jam tangan di kaus kaki dan memberikannya kepada beberpa orang yang tidak disebutkan namanya, ia khawatir tentang kondisi keuangan mereka.
Laporan autopsi aktor pemenang Oscar itu juga menyebutkan bahwa dalam sistem tubuh Robin terdapat empat jenis kandungan obat, dua antidepresan dan dua senyawa kafein. Namun, laporan koroner menyimpulkan Williams tidak mabuk pada saat kematiannya.
Pihak berwenang juga meminta istri Robin, Susan Schneider apakah mendiang suaminya sempat mengalami sesak nafas, dan dia menjawab tidak. Tapi Schneider,menyebutkan bahwa Robin telah mengerjakan film (World's Greatest Dad) di mana anak dari karakternya meninggal karena sesak nafas dan adegan itu sangat sulit dan emosional baginya.
Robin Williams bunuh diri pada usia 63 di rumahnya di Marin County, California dengan cara gantung diri dengan ikat pinggang. Menurut laporan, bintang 'Good Will Hunting' itu juga berusaha untuk memotong pergelangan tangannya dengan pisau saku.
Setelah kematian Robin, Schneider merilis pernyataan yang mengungkapkan bahwa sang aktor telah berjuang menghadapi tahap awal penyakit parkinson. "Dia berani saat dia berjuang dengan pertempuran sendiri melawan depresi, kecemasan, serta tahap awal penyakit Parkinson, yang ia belum siap untuk berbagi secara terbuka," katanya.
(ich/ich)
Asfiksia merupakan kondisi kekurangan oksigen pada pernafasan yang bersifat mengancam jiwa. Asfiksia timbul karena adanya depresi dari susunan saraf pusat (CNS) yang menyebabkan gagalnya paru-paru untuk bernafas.
TMZ juga melaporkan bahwa Robin menderita beberapa penyakit, seperti parkinson dan anxiety, beberapa hari sebelum dirinya memutuskan untuk mengakhiri hidup.
Dalam dokumen disebutkan, Robin yang bunuh diri pada 11 Agustus lalu itu telah menempatkan beberapa jam tangan di kaus kaki dan memberikannya kepada beberpa orang yang tidak disebutkan namanya, ia khawatir tentang kondisi keuangan mereka.
Laporan autopsi aktor pemenang Oscar itu juga menyebutkan bahwa dalam sistem tubuh Robin terdapat empat jenis kandungan obat, dua antidepresan dan dua senyawa kafein. Namun, laporan koroner menyimpulkan Williams tidak mabuk pada saat kematiannya.
Pihak berwenang juga meminta istri Robin, Susan Schneider apakah mendiang suaminya sempat mengalami sesak nafas, dan dia menjawab tidak. Tapi Schneider,menyebutkan bahwa Robin telah mengerjakan film (World's Greatest Dad) di mana anak dari karakternya meninggal karena sesak nafas dan adegan itu sangat sulit dan emosional baginya.
Robin Williams bunuh diri pada usia 63 di rumahnya di Marin County, California dengan cara gantung diri dengan ikat pinggang. Menurut laporan, bintang 'Good Will Hunting' itu juga berusaha untuk memotong pergelangan tangannya dengan pisau saku.
Setelah kematian Robin, Schneider merilis pernyataan yang mengungkapkan bahwa sang aktor telah berjuang menghadapi tahap awal penyakit parkinson. "Dia berani saat dia berjuang dengan pertempuran sendiri melawan depresi, kecemasan, serta tahap awal penyakit Parkinson, yang ia belum siap untuk berbagi secara terbuka," katanya.
(ich/ich)
Rest in Peace, Robin Williams
Rest in Peace, Robin Williams
Raffi & Gigi Tidak Menunda Momongan
Ferri & Deswita Menggelar Syukuran 7 Bulanan
3
ConversionConversion EmoticonEmoticon