Desi Puspasari - detikhot
Jakarta - Kecintaanya terhadap hewan anjing, membuat aktris dan model Davina sangat peduli. Dirinya pun tak habis pikir jika masih ada yang tega menjadikan hewan tersebut sebagai menu masakan.
Hal itu disampaikan Davina melalui kampanye 'Dogs are not food'. Sebagai pecinta anjing, dirinya merasa tergerak untuk melindungi hewan yang dikenal setia dengan manusia itu.
"Saya animal lovers specially dog lovers. Banyak kasus penganiayaan anjing yang telah melalui batas kemanusiaan," ucapnya ditemui di Eastern Promise Bar and Restaurant Review, Jl. Kemang Raya No.5, Kemang, Jakarta Selatan, Rabu (30/4/2014).
Menurut bintang film 'Badai Pasti Berlalu' itu, anjing bukanlah hewan yang pantas untuk dikonsumsi. Maraknya pembantaian anjing untuk menu masakan, bisa secara mudah menyebarkan penyakit rabies, terlebih banyak anjing-anjing tersebut hidup liar di jalan.
"Ini bukan karena latar belakang ras dan etnis tertentu. Anjing bukan hewan yang pantas dimakan, fakta kesehatannya pun bisa diperlihatkan," tegasnya.
Sebagai pecinta anjing, Davina sendiri memelihara setidaknya enam anjing yaitu, dua anjing kampung, tiga jenis shihtzu dan satu jenis schnouser. Pengalaman tidak mengenakan pun pernah terjadi padanya saat anjing kesayangannya diculik.
"Aku sudah teriak histeris saat anjingku direbut. Sampai akhirnya anjing itu berhasil ditemukan di antara gerombolan penculiknya yang ada di pinggir jalan komplekku," cerita Davina.
(pus/kmb)
Hal itu disampaikan Davina melalui kampanye 'Dogs are not food'. Sebagai pecinta anjing, dirinya merasa tergerak untuk melindungi hewan yang dikenal setia dengan manusia itu.
"Saya animal lovers specially dog lovers. Banyak kasus penganiayaan anjing yang telah melalui batas kemanusiaan," ucapnya ditemui di Eastern Promise Bar and Restaurant Review, Jl. Kemang Raya No.5, Kemang, Jakarta Selatan, Rabu (30/4/2014).
Menurut bintang film 'Badai Pasti Berlalu' itu, anjing bukanlah hewan yang pantas untuk dikonsumsi. Maraknya pembantaian anjing untuk menu masakan, bisa secara mudah menyebarkan penyakit rabies, terlebih banyak anjing-anjing tersebut hidup liar di jalan.
"Ini bukan karena latar belakang ras dan etnis tertentu. Anjing bukan hewan yang pantas dimakan, fakta kesehatannya pun bisa diperlihatkan," tegasnya.
Sebagai pecinta anjing, Davina sendiri memelihara setidaknya enam anjing yaitu, dua anjing kampung, tiga jenis shihtzu dan satu jenis schnouser. Pengalaman tidak mengenakan pun pernah terjadi padanya saat anjing kesayangannya diculik.
"Aku sudah teriak histeris saat anjingku direbut. Sampai akhirnya anjing itu berhasil ditemukan di antara gerombolan penculiknya yang ada di pinggir jalan komplekku," cerita Davina.
(pus/kmb)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!
- Ical Disebut Bukan Anak Daus Mini, Yunita Hanya Bisa Pasrah
- Selalu Mengelak, Ariel dan Sophie Mueller Kembali Kepergok Jalan Bareng
- Agnezmo Akan Main Film Hollywood?
- Drama Korea menjadi Sinetron Kau yang Berasal dari Bintang?Yay or Nay?
- Hari Kartini dan Melihat Sisi Wanita di Era Media Sosial
- Indonesia Pusat Fesyen Dunia? Why Not!
3
ConversionConversion EmoticonEmoticon