Dubber Juga Perlu Penghayatan Saat Mengisi Suara

Hot Profile

http://ift.tt/1OEe8K9dok. Kiraz Mevsimi
Jakarta - Menjadi seorang pengisi suara agaknya tak jauh beda dengan aktor atau pelaku akting. Dua profesi itu sama-sama harus bisa menghayati naskah cerita.
"Karena dari suara aja itu berpengaruh sama peran yang kita isi. Kelihatan mana yang cuma baca aja sama yang udah menghayati cerita dan naskah yang ada," ujar Mahindra Yudha Permana.
Pengisi suara Ayaz 'Cinta di Musim Cherry' yang tayang di Trans TV itu mengatakan, modal suara bagus tidaklah cukup. Tak jarang seorang dubber juga dituntutt untuk bisa sampai menangis kala sedang mengisi suara.
"Kalau di 'Cinta di Musim Cherry' belum sampai begitu. Tapi pernah di beberapa serial saya sampai terharu juga dan sampai sesenggukan nangisnya," kisah Hindra.
Simak: Sosok di Balik Sukses Drama Turki 'Cinta di Musim Cherry'
Pengalaman itu dialami saat dirinya mengisi suara sebuah drama Korea yang bercerita tentang tokoh idiot. Sayang, Hindra tak ingat judul serial tersebut.
Sejauh ini profesi sebagai dubber dinilai Hindra cukup menjanjikan. Pria yang rela lepas dari jabatan sebagai head of progamming di sebuah stasiun teve ini pun menikmati profesinya sebagai dubber meski hanya freelance.

Mengisi suara banyak tokoh dinilai Hindra amat seru. Ia pun berbagi tips bagaimana bila ingin menjadi pengisi suara yang baik.

"Suara unik dan bagus udah pasti. Lebih dari itu harus tangkas karena kita harus bicara sesuai dengan gerak mulut tokoh-tokoh yang kita isi. Selebihnya disiplin dan jaga relasi dengan baik," tutur pria yang bisa menjadi pengisi suara secara otodidak ini.

(doc/mmu)
Previous
Next Post »
Thanks for your comment